Di negara demokrasi, pro dan kontra itu hal biasa. Demikian pula pro dan kontra terkait pembangunan PLTA Batang Toru di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Hal ini disampaikan Emmy Hafild, pemerhati lingkungan usai Webinar yang diselenggarakan CSERM (Center for Sustainable Energy & Resources Management) beberapa waktu lalu, sekaligus menanggapi fact check IUCN (The International Union for Conservation of Nature) yang menuding klaim dalam publikasi atau siaran pers NSHE sebagai tidak akurat atau menyesatkan. “Kajian ilmiah dan independen seharusnya menjadi landasan bersama untuk melakukan kegiatan mitigasi sehingga dapat menjawab permasalahan, bukannya mempertahankan argumen atas dasar kepentingan semata tanpa data,” ujar Emmy Hafild. Emmy menilai, dalam kontek penanganan orangutan di Batang Toru khususnya di Area Penggunaan Lain (APL), mitigasi sangatlah penting untuk menjadi dasar dan acuan pengelolaan Kawasan. “Mitigasi ini dasarnya adalah suatu penelitian atau kajian yan...